Kamis, 12 Maret 2015

PENG. KREATIVITAS & KEBERBAKATAN: TULISAN 1

Power Bank VS Baterai Cadangan
T
:
Apa sih sebenarnya Power Bank itu?
J
:
Power Bank atau disebut juga Portable Charger, sebenarnya adalah baterai juga. Karena itu bisa disebut juga sebagai Baterai Eksternal. Hanya saja kalau baterai itu fungsinya menyalakan perangkat, Power Bank lebih digunakan untuk mengisi (charging) baterai tsb.
Jika dayanya habis terpakai, Power Bank bisa di recharge lagi.
T
:
Lantas apa bedanya dengan baterai?
J
:
Baterai dibuat khusus untuk perangkat tertentu. Baterai untuk perangkat Blackberry tidak akan bisa dipakai untuk Smartphone lain. Apalagi untuk menyalakan iPhone. Nah, disinilah letak keunggulan Power Bank. Sebuah Power Bank dapat dipakai untuk berbagai perangkat.
T
:
Apakah Power Bank bisa dipakai untuk semua perangkat saya?
J
:
Power Bank bisa dipakai untuk semua perangkat mobile yang menggunakan baterai lithium rechargeable. Hanya saja karena banyak jenis dan merk Power Bank di pasaran saat ini, perlu diperiksa apakah benar-benar dapat dipakai di perangkat yang anda miliki.
T
:
Apa saja yang harus saya perhatikan untuk memastikan Power Bank bisa dipakai untuk perangkat saya?
J
:
1.
Kapasitas dan voltage output Power Bank
Carilah Power Bank yang mempunyai kapasitas di atas kapasitas baterai perangkat anda. Misalnya baterai Blackbery berkapasitas 1150mAh, maka secara teori Power Bank yang mempunyai kapasitas 1500mAh atau lebih, bisa mengisi baterai sampai penuh. Sedangkan Power Bank berkapasitas 500mAh, bisa melakukan pengisian tetapi tidak bisa sampai penuh. Perhatikan juga tegangan output dari Power Bank (baca pertanyaan dibawah berikutnya), karena hal ini biasa diabaikan oleh pengguna.
2.
Colokan / konektor (tips) ke perangkat
Lihatlah colokan / konektor dari charger perangkat anda. Perangkat-perangkat saat ini pada umumnya menggunakan jenis micro/mini usb, tetapi masih ada yang menggunakan colokan berbeda. Pastikan colokan Power Bank anda mempunyai jenis yang sama dengan perangkat.
T
:
Oh, jadi kalau saya mempunyai Power Bank 2000mAh, berarti saya bisa mengisi baterai perangkat saya yang berkapasitas 1000mAh sampai penuh sebanyak dua kali?
J
:
Sayangnya tidak seperti itu. Kondisi ideal seperti itu hanya terjadi jika:
1.
Perangkat dalam keadaan padam saat pengisian.
2.
Tidak ada daya yang hilang (lost power) pada saat pengisian.
Pada kenyataannya, pada saat pengisian karena berbagai hal, pasti ada daya yang hilang (lost power). Semakin baik kualitas Power Bank, dapat meminimalkan lost power.
3.
Power Bank mempunyai tegangan output yang cukup untuk melakukan pengisian.
Tegangan yang diperlukan untuk mengisi baterai perangkat kebanyakan adalah 5V DC. Jadi idealnya sebuah Power Bank harus mempunyai tegangan yang diperlukan sebesar 5V tsb. Tetapi banyak Power Bank yang hanya mempunyai tegangan output di bawah itu.
Contoh:
Power Bank mempunyai kapasitas 2000mAh dan tegangan output hanya 3,7V. Kapasitas efektif dari Power Bank ini adalah:
      2000 x (3,7/5) = 1480mAh
Dengan lost power 15%, kapasitas efektifnya hanya:
      1480 - 15% = 1258mAh

Dari contoh di atas, jika sebuah baterai 1000mAh dalam keadaan kosong diisi (kondisi perangkat padam) sampai penuh, hanya akan menyisakan daya Power Bank sebesar 258mAh saja. Power Bank tidak bisa dipakai untuk dua kali pengisian sampai penuh.
Untuk hasil yang optimal, pilihlah Power Bank yang bagus kualitasnya untuk meminimalkan lost power dan tegangan output yang cukup.
T
:
Jadi Power Bank bisa menggantikan fungsi baterai? Kalau sudah menggunakan Power Bank, saya tidak memerlukan baterai untuk perangkat saya?
J
:
Power Bank yang berfungsi sebagai charger tentu saja masih memerlukan baterai untuk menyalakan perangkat. Sedangkan Power Bank yang berfungsi sebagai baterai eksternal, bisa digunakan untuk menggantikan baterai, dan bisa menyalakan perangkat. Power Bank berkapasitas kecil (di bawah 8.000mAh) kebanyakan adalah charger/portable charger. Hal ini tergantung juga dari perangkat yang digunakan. Cara mudah untuk mengetahui apakah Power Bank bisa berfungsi menggantikan baterai perangkat: coba lepas baterai dan colokkan charger bawaan. Jika bisa menyalakan perangkat, maka Power Bank anda juga bisa dipakai tanpa baterai.
T
:
Sebaiknya saya membeli baterai cadangan atau Power Bank untuk perangkat saya?
J
:
Tergantung kebutuhan sih. Panduan berikut ini mungkin bisa membantu anda memutuskan:
1.
Apakah anda sering membawa banyak perangkat yang berbeda? Jika YA, pertimbangkan Power Bank.
2.
Apakah baterai perangkat kualitasnya masih bagus? Lihat dari usia pemakaiannya apakah sudah lama. Lihat juga fisiknya apakah sudah mulai kembung. Jika kualitas baterai sudah tidak bagus, sebaiknya menyiapkan baterai cadangan.

Sumber: http://www.jualbaterai.com/page/12/powerbank-vs-baterai

Tanggapan:  menurut saya Power Bank sangatlah Ide kreatif karena jaman sekarang banyak orang yang berpergian dan kesulitan untuk mengcharger telfon genggam mereka, dengan adanya inovasi baru ini orang-orang semakin mudah untuk mengisi ulang baterai telfon mereka dimanapun & kapanpun.

Kesimpulan: Power Bank sangat bermanfaat & Praktis serta sangat Efisien.






“Anak Laki-laki Menunjukan Kreativitas yang Lebih Besar Daripada Anak Perempuan Terutama Setelah Berlalunya Masa Kanak”


§  Pendapat Ahli
Santrock, (2007):
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas salah satunya adalah Jenis kelamin. Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki lebih diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebayanya untuk lebih mengambil resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.

§  Pendapat Pribadi:
Menurut saya karena anak laki-laki cenderung lebih banyak diberi kesempatan untuk mandiri maka mereka juga lebih bisa memaksimalkan kreativitas yang mereka punya sesuai minat mereka masing-masing. Di lain halnya anak perempuan sering dibatasi untuk mandiri malah tidak bisa memaksimalkan kreativitasan mereka karena keterbatasan pilihan.

PENG. KREATIVITAS & KEBERBAKATAN: TUGAS 1

A.DEFINISI KONSEPTUAL KREATIVITAS
Menurut Utami Munandar (2009: 12), mengemukakan bahwa
kreativitas adalah:

Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan
untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau
unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua
pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun
dari lingkungan masyarakat
B. DEFINISI OPRASIONAL KREATIVITAS
            “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).

C. TEORI-TEORI KREATIVITAS

1.      TEORI PSIKOANALISIS:
Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Teori ini terdiri dari:

                                                                               I.            MENURUT FREUD:
Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
                                                                            II.            MENURUT  ERNEST KRIS (1900-1957):
menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

                                                                         III.            MENURUT CARL JUNG (1875-1967):
percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.


2.      TEORI HUMANISTIK:
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan krativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama. Teori ini Meliputi:
                                            i.            ABRAHAM MASLOW (1908-1970):
manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.  Kebutuhan tersebut adalah:
1.      Kebutuhan fisik/biologis
2.      Kebutuhan akan rasa aman
3.      Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
4.      Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
5.      Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila  bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai peak experience saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
                                          ii.            CARL ROGERS (1902-1987):
tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1.      Keterbukaan terhadap pengalaman
2.      Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
3.      Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
3.      TEORI CZIKSENTMIHALYI:
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
·         Minat pada usia dini pada ranah tertentu :
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
·         Akses terhadap suatu bidang:
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat.




SUMBER:  http://tri_maryani.staff.gunadarma.ac.id/