NPM : 12514412
KELAS : 3PA14
A. Perorganisasian Struktur Manajemen
- Pengertian Struktur Organisasi
Organisasi adalah
persekutuan atau perkumpulan orang-orang yang masing-masing diberi peranan
tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dimana kerjaan (yang
terdapat dalam organisasi tersebut) dipilah-pilah menjadi tugas dan dibagikan
kepada para pelaksana tugas atau pemegang jabatan untuk mendapatkan satu
kesatuan hasil (Cyril Soffer ,1973:220)
- Fungsi dari Manajemen
Pekerjaan yang dilakukan oleh para
manajer pada saat mereka mengelola perusahaan dapat dikelompokan ke dalam
kelompok-kelompok tugas yang memiliki tujuan yang disebut sebagai fugsi
manajemen. Koontz (Konntz dan Weihrich, 1993) berpendapat bahwa fungsi
manajemen dikelompokan ke dalam lima fungsi. Kelima fungsi tersebut
dilaksanakan secara stimulan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan.
1. Planning (perencanaan)
fungsi pertama yang
dijalankan oleh seorang manajer adalah perencanaan yaitu suatu proses
mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangkaian tindakan
(strategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Perencaan menyangkut:
a.
Menetapkan tujuan
b.
Mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan dimana
tujuan-tujuan perusahaan hendak dicapai
c.
Memiliki arah tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
d.
Merumuskan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk menerjemahkan rencana
menjadi aksi
e.
Melakukan perencanaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam
perencanaan terdahulu.
2. Organizing (perorganisasian)
Untuk mencapai apa
yang telah ditetapkan dalam rencana, manajer melakukan fungsi yang kedua yakni
perorganisasian. Pengorganisasian adalah suatu proses di mana karyawan dan
pekerjaannya saling dihubungkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengorganisasian mencakup pembagian kerja di antara kelompok dan individu serta
pengkoordinasikan aktivitas individu dan kelompok. Pengorganisasikan mencakup
juga penetapan kewenangan manajerial.
3. Staffing (pengisian staff)
Selain mengorganisasi
sumber daya manusia, pengorganisasian sumber daya manusia,pengorganisasian juga
mengorganisasi penggunaan berbagai sumber daya nonmanusia seperti uang, material, peralatan mesin, dan
sebagainya, untuk mencapai tujuan perusahaan. Roda organisasi akan berjalan
dengan baik apabila perusahaan melakukan perekrutan sumber daya manusia sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakukan . oleh sebab itu untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan staf yang memenuhi persyaratan, manajer melakukan fungsi manajemen
yang ketiga. Fungsi yang dimaksud adalah pengisian staf, yaitu suatu proses
untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembangkan dan
diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penyusun staf serta manajemen
sumber daya manusia yang efektif mencakup pula penciptaan iklim kerja yang
memuaskan karyawan.
4. Leading (memimpin)
Sumber daya manusia
yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu diarahkan aktivitas agar
menghasilkan pencapaian tujuan tersebut. Hal ini dilakukan melaui pelaksanaan
fungsi keempat yaitu memimpin. Memimpin adalah suatu proses memotivasi individu
atau kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related activities)
agar mereka dapat bekerja dengan sukarela (voluntarily) dan harmonis dalam
mencapai tujuan perusahaan.
5. Controlling (pengendalian)
Ahkirnya manajemen
perusahaan harus senantiasa memastikan bahwa pelaksanaan tugas yang dilakukan
oleh sumber daya manusia dan penggunaan sumber daya organisasi sudah sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Untuk memastikan hal tersebut, manajemen perusahaan
melakukan fungsi kelima yaitu pengendalian, yang merupakan suatu proses untuk
memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Pengendalian mengkacup:
a)
Menetapkan berbagai tujuan dan standar
b)
Membandingkan kinerja sesungguhnya (yang diukur) dengan tujuan dan standar
yang telah ditetapkan
c)
Mendorong keberhasilan dan mgoreksi berbagai kelemahan.
- Manfaat Struktur Fungsional dan Divisional
·
Manfaat
Struktur Fungisional
o
Mempergunakan sumberdaya khusus secara
efisien
o
Supervisi dapat dilakukan lebihh mudah
o
Mengembangkan keahliann fungsional
o
Mudah memobilisasi ketrampilan khusus
o
Memelihara kendali terpusat atas keputusan
strategis
o
Berkaitan erat dengan strategi melalui kegiatan
kunci sebagai unit terpisah
·
Manfaat
Struktur Divisional
o
Perkerjaan keseluruhan lebih mudah
dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan
o
Keputusan lebih cepat
o
Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja
o
Pengembangan dan strategi dekat dengan
lingkungan
o
Memberikan landasan pelatihan bagi para
majer strategis
o
Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan
cepat terhadap perubahan
o
Spesialisasi fungsional masih terpelihara
pada masing-masaing divisi.
- Jelaskan Kerugian Struktur Fungsional dan Divisional
Kerugian dari struktur divisional adalah :
•
Menambah biaya karena adanya duplikasi
karyawan, operasi, dan investasi
•
Kompetisi disfungsional antardivisi bisa
mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan
•
Kesulitan dalam mempertahankan citra
perusahaan
•
Terlalu menekankan pada kinerja jangka
pendek
Kerugian Struktur Fungisional:
o Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan lambat
o Koordinasi antar bagian atau fungsi tidak terlalu baik
o Inovasi terbatas
o Pandangan terhadap sasaran agak terbatas, anggota organisasi cenderung
hanya memperhatikan
o Sulit untuk menentukan mana yang harus bertanggungjawab
o Sulit untuk menilai prestasi kerja
o Mengandung potensi yang kuat untuk terjadinya konflik antarfungsi
- Cari kasus tentang Organisasi (berikan saran dari struktur fungsional
& divisional)
Wal-Mart Stores, Inc,
yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan department
store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik
terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini menggunakan struktur
divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan
pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri dari
beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat
beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang
bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional,
manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan
mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya
sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
Kerugian Struktur
Divisional
Struktur divisional ,
perusahaan yang berada pada struktur ini adalah perusahaan yang terdiri dari
perusahaan induk dan beberapa perusahaan anak. Dimana hal ini akan menambah
biaya baik itu dari produksi ataupun transportasi kalau misalnya perusahaan
bergerak dalam bidang dagang. Dan dibangdingkan dengan struktur fungsional ,
struktur divisional lebih besar dan sangat rumit.
Itulah yang menjadi
kelemahan dan masalah pada umumnya perusahaan yang menggunakan struktur
divisional , secara umum permasalahan tersebut bisa teratasi apabila setipa
manajer yang ditempatkan ditiap divisi sesuai dengan kemampuan dan keahliannya
dibidang tersebut seperti struktur fungsional, sehingga dapat mengatur para
staff dan bawahannya dengan baik, dengan hal tersebut perusahaan agar berjalan
dengan baik sesuai dengan keinginan perusahaan.
Struktur Fungisional jenis
struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka
lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam
organisasi. Namun harus ada kerjasama yang baik dalam fungsi dalam organisasi
tersebut.
B. Actuating dalam Manajemen
- Pengertian Actuating dalam manajemen
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan
sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga
ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan
(actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika :
(1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
(2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut
memberikan manfaat bagi dirinya,
(3) Tidak sedang dibebani oleh problem
pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
(4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan
bagi yang bersangkutan dan
(5) Hubungan antar teman dalam organisasi
tersebut harmonis.
- jelaskan Pentingnya Actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan
nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM
harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang
telah ditetapkan.
- jelaskan prinsip Actuating dalam manajemen
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja
efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat
sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai
tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah
laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula.
Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip, yaitu:
- Prinsip mengarah pada tujuan. Tujuan pokok dari pengarahan
nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses
pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai
tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan
fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan atau bantuan dari
faktor-faktor lain seperti: perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja
yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
- Prinsip keharmonisan dengan tujuan. Orang-orang bekerja untuk dapat
memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan
perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua
ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang
baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara
yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja
dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk
mencapai tujuan organisasi.
- Prinsip kesatuan komando. Prinsip kesatuan komando ini
sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para
bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam
melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan
saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta
semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip
dalam penggerakan/actuating antara lain:
- Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
- Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
- Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
- Menghargai hasil yang baik dan sempurna
- Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
- Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang
cukup
- Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi
dirinya
DAFTAR
PUSTAKA
Solihin Ismail; 2010; Pengantar Manajemen; Penerbit
Erlangga, Jakarta
Manullang M.. 2008. Dasar-dasar Manajemen, ; Penerbit
UGM ,Yogyakarta.
Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi industri dan
organisasi, UI-press, salemba
Umar, Husain. 2000. Bussines An Introduction, Gramedia
putaka utama. Jakarta.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE:
Yogyakarta
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya
Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta


Tidak ada komentar:
Posting Komentar