Minggu, 13 November 2016

TUGAS SOFTSKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN KE-3

NAMA  : CINDY ADELINA
NPM      : 12514412
KELAS  : 3PA14



A.    Controlling Fungsi manajemen
1.      Pengertian:
Adanya Pengawasan yang merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan-I perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyipangan serta mengambil tindakan koreksi yangdiperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan untuk menjamin  bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan  cara paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

2.      Langkah-Langkahnya:
Ada beberapa tahap proses pengawasan antara lain:
1.  Penetapan standard kegiatan
2.  Penentuan pengukuran kegiatan
3.  Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan 
penyimpangan-penyimpangan.
5.  Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu.

3.      Tipe-tipe Controlling:

Ada tiga tipe pengawasan, yaitu :

1)      Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau  tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.

2)      Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.

3)       Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
      Permasalahan yang dihadapi oleh eksekutif dalam pengawasan karena harus
melakukan koordinasi terhadap tiga komunikasi, koordinasi, dan kerjasama
sangatlah vital, sehingga diperlukan sekali perhatian terhadap masa1ah orang dan cara pengawasan terhadapnya (cara kerja dan sikapnya).


4.      Strategi Controlling untuk sebuah Organisasi:

Merchant, seorang pakar management control system, menawarkan tiga strategi agar sistem pengendalian dapat bekerja dengan baik, yaitu melalui
a.    Pengendalian hasil (result control)
Sistem pengendalian yang memusatkan perhatian pada hasil dari suatu kegiatan. Logikanya jika kita ingin tujuan organisasi tercapai. Tujuan tersebut kita terjemahkan lagi menjadi target-target tertentu. Target bisa bermacam-macam, misalnya suatu perusahaan kosmetik menetapkan bahwa dalam satu bulan target penjualannya adalah 100 juta rupiah. Kemudian target perusahaan tersebut dirinci lagi pada tiap-tiap tenaga penjualan yang ada. Misalnya dalam perusahaan kosmetik tersebut terdapat lima orang tenaga penjualan (sales person). Jadi masing-masing sales person ditargetkan untuk dapat melakukan penjulan sebesar 20 juta rupiah. Tenaga penjual yang mencapai target akan mendapatkan reward sedangkan yang tidak mencapai target akan mendapatkan punishment. Namun bukan hanya hasil penjualan saja sebagai result, hasil bagi bagian produksi per hari atau jumlah produk yang tanpa cacat atau bisa juga biaya produksi per unit.
b.    Pengendalian aksi (action control)
Strategi controlling yang kedua adalah pengendalian aksi. Pengendalian aksi adalah sistem pengendalian yang lebih menekankan pada cara-cara orang ataupun elemen organisasi dalam menjalankan tugas yang harus dikerjakannya. Disini terjadi apa yang disebut sebagai action accountability, yaitu orang atau bagian organisasi harus mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. Prinsip yang digunakan adalah “pay for good action”, yaitu kita memberikan isentif kepada orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan baik dan benar (good action)dan memberikan hukuman bagi yang tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan benar (poor action).  
c.    Pengendalian orang (people control)
Merupakan pengendalian yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan dua tipe kontrol sebelumnya. People control digunakan untuk membangun kesadaran bagi tiap individu untuk berusaha mengendalikan diri sendiri. Dapat dilakukang dengan selecting and placement, training, job design and provison of necessary resources.














B.     Kekuasaan & Pengaruh
1.      Pengertian Kekuasaan:
Kekuasaan adalah merupakan kemampuan memengaruhi perilaku orang lain dan sebaliknya menolak pengaruh yang tidak diinginkan. Tetapi patut diingatkan bahwa meskipun seseorang mempunyai kemampuan memengaruhi, tidak berari bersedia melakukannya. Power atau kekuasaan adalah kemampuan membuat oranglain melakukan apa yang diinginkan seseorang untuk mereka lakukan (Gibson, Ivancevich, Donnelly, dan Konopaske, 2012 : 291). Apabila digunakan dalam kebaikan organisasi, kekuasaan merupakan kekuatan positif untuk mencapai evektifitas organisasi tingkat tinggi

2.      Sumber-sumber Kekuasaan:
Menurut Robbins dan Judge (2011) dasar atau sumber kekuasaan dikelompokan dalam kategori  formal power dan personal power. Formal power didasarkan pada posisi individu dalam organisasi yang dapat berasal dari kemampuan memaksa (coerce) atau menghargai atau dari kewenangan formal. Sedangkan personal power bersumber pada karakteristik unik individu yang berupa keahlian (expertise).

3.      Pengertian Dari Pengaruh:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

Jadi infuence atau pengaruh adalah penggunaan perilaku aktual yang menyebabkan perubahan perilaku atau sikap orang lain. Pengaruh adalah penggunaan perilaku actual yang menyebabkan perubahan sikap atau perilaku seseorang atau kelompok organisasi. Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.

4.      Pengaruh Taktik dalam Organisasi
Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:

a.       Persuasi Rasional (rational persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.

b.      Daya-tarik Inspirasional (inspirational appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.

c.       Konsultasi (consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.

d.      Mengucapkan kata-kata manis (ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.

e.       Daya-tarik Pribadi (personal appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.

f.       Pertukaran (exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
g.      Koalisi (coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.

h.      Tekanan (pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.

i.        Mengesahkan (legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi. Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiation dikombinasikan dengan rational persuasion dan exchange atau personal.

5.      Contoh kasus tentang kekuasaan & Pengaruh pada sebuah Organisasi:

Penyalahgunaan  kekuasaan dan kewenangan menjadi topik terhangat akhir- akhir ini,  kasus yang paling sering kita dengar adalah “kasus korupsi” yang melibatkan pejabat – pejabat negeri ini,  dimana mereka yang melakukan korupsi ini meggunakan kekuasaanya ataupun jabatanya untuk memperkaya diri sendiri. Hal yang paling  mengejutkan  diakhir tahun 2013 ini yaitu  Kasus tertangkapnya Akil Mochtar oleh KPK dimana dia telah menyalah gunakan kekuasaanya dan kewenanganya untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri maupun orang-orang yang dekat dengannya dan kasus ini bisa dikatakan sebagai Puncak kasus korupsi diindonesia karena seperti yang kita tahu Mahkama konsitusi (MK) Lembaga hukum tertinggi di indonesia. Ada sebuah pendapat yang mengemukakan bahwa Pelanggaran hukum yang dilakukan oleh penguasa atau para pejabat negara terjadi dengan adanya kesalahan kebijakan dan kekuasaan terhadap rakyatnya. John E.E Dalberg alias Lord Acton (1834–1902), sejarahwan Inggris mengatakan, “kekuasaan cenderung korup (jahat) dan kekuasaan mutlak paling jahat”. (“power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely”).  Menurut saya itu bisa dibenerkan karena biasanya penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) seperti korupsi ini dilakukan oleh para penguasa atau orang yang memiliki kekuasaan  diamana dia cenderung menggunakan kesempatan untuk menyalahgunakan jabatan atau kekuasaan manakala berada pada posisi yang memungkinkan untuk memperkaya diri sendiri, orang lain & bersifat merugikan perekonomian negara atau keuangan negara. Pada masa sekarang ini hampir setiap hari baik di media massa baik media cetak maupun media elektronik selalu  memberitakan korupsi. Saat satu orang di hukum, satu lagi tertangkap, satu lagi jadi tersangka. Korupsi itu ibarat sebuah siklus yang tak pernah mati, iya mati satu tumbuh seribu dan kasus korupsi ini hampir terdapat di semua lembaga / kementrian yang ada di  negera indonesia ini  salah satu contohnya  kasus korupsi “Hambalang”  yang menyeret Mentrei Pemuda dan Olahraga kita Andi Malarangeng , Nazarudin dan anggota DPR yaitu Angelina Sondak  dimana pada kasus ini di duga mereka telahmenyalahgunakan kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian negara. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan terkait dengan pengadaan dan pembangunan sarana prasarana pusat pelatihan olahraga Hambalang merugikan negara hingga  Rp 463,66 miliar. Jadi dengan contoh kasus tadi dapat kita katakan penyalah gunaan kekuasaan berupa korupsi di indonesia sangat merajalela dan sangat sulit dihilangkan karena sudah mengakar,  dimana korupsi ini tidak hanya dilakukan oleh para elite pejabat saja tetapi juga oleh kalangan menengah kebawah. Banyaknya kasus korupsi ini, menyadarkan kita bahwa terjadi kemunduran moral bangsa. Dan tahun 2012 negara kita mendapat gelar negara terkorup didunia, seharusnya kita malu dengan julukan seperti itu, dan pada saat ini pemerintah juga sudah membuat suatu badan penanggulangan korupsi  yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) . Lembaga ini tergolong merupakan lembaga yang masih baru di banding lembaga sebelumnya seperti Kepolisian ataupun Kejaksaan yang di nilai kurang efesien dalam menangani tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu sebagai penerus bangsa, generasi muda perlu ditanamkan sejak dini tentang apa itu "korupsi" dan apa dampak yang dirasakan oleh negara itu apabila korupsi sudah semakin meningkat nantinya dan agar bangsa ini dapat diselamatkan juga untuk mengurangi tingkat korupsi itu sendiri pada akhirnya, dan  agar generasi-genarasi muda  nantinya  tidak melakukan korupsi, serta meningkatkan kinerja lembaga-lembaga yang telah di percaya oleh rakyat agar dapat merubah citra bangsa dari negara "terkorup di dunia". Wulan Suci Chairunisak P -Jurusan Geografi FKIP Unisma Angkatan 2012

Saran:

Memang ebnar generasi muda jaman sekarang masih kurang paham dengan apa itu korupsi maka harus elbih banyak sosialisasi tetntang hal itu. Kita sebagai warga negara juga harus pantang melakukan korupsi, dan memantu lembaga-lembaga yang memang tugasnya memberantas korupsi. Maka mulailah dari diri sendiri untuk tidak korupsi yang demi kekuasaan semata.




DAFTAR PUSTAKA:
referensi:  USU digital library  7
Pratapa, A. (2009). The Art of Controlling People: Strategi Mengendalikan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yukl, G. (2015). Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: PT Indeks.
Konopaske.R. (2007). Perilaku dan Manajemen Dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga
Robinson. (2008). Strategi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Santoso,J. (2006). Jalan Tikus Menuju Kekuasaan. Jakarta : Gramedia
Wiyono.S. (2007). Manajemen Potensi Diri. Jakarta : Grasindo
http://www.kompasiana.com/wulansuci/korupsi-contoh-dari-penyalahgunaan-kekuasaan-dan-wewenang_551fe1bfa33311fa29b674f1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar